Lirik Lagu JKT48 - Sakura no Hanabiratachi


Dari jendela kelas terpancar sinar mentari yang indah
ke kalender musim semi yang kan berlalu

saat kupandang ruang kelas semua teman sekelasku
memakai seragam namun tampak dewasa


Semuanya kan pergi menuju
Masa depannya masing-masing
Di punggungnya itu
Terlihat membentang
Sayap mimpi

Reff:
Disaat kelopak bunga sakura bermekaran
Di suatu tempat lonceng harapan mulai bergema
Memberikan kebebasan dan keberanian
Hari esok pada kita

Disaat kelopak bunga sakura bermekaran
Di suatu tempat seseorang pasti sedang berdoa
Pintu menuju ke dunia yang baru
Haruslah kau buka dengan tangan sendiri


Kita bertengkar, kita menelfon, kitapun pernah menangis
hari-hari itu sangat aku rindukan

Selama ini kesedihan dan kegembiraan bagai jalan
disaat apapun tak pernah sendirian


Di album foto buku angkatan
ku memperlihatkan senyuman
mengantarkan pergi
musim yang berlalu
Selamat tinggal

Reff:
Kelopak bunga air matapun t’rus menetes
Dengan indahnya sejumlah dengan kenangan yang ada
Tangga kedewasaan di depan matamu
Ayo naiki bersama, lambaikan tangan


Disaat kelopak bunga sakura bermekaran
Di suatu tempat lonceng harapan mulai bergema
Memberikan kebebasan dan keberanian
Hari esok pada kita

Disaat kelopak bunga sakura bermekaran
Di suatu tempat seseorang pasti sedang berdoa
Pintu menuju ke dunia yang baru
Haruslah kau buka dengan tangan sendiri


Kelopak bunga air matapun trus menetes
Jatuh melewati pipi kemudian mulai pergi
Kutatap langit biru terbentang luas
Menarik nafas dalam

Kelopak bunga air matapun t’rus menetes
Dengan indahnya sejumlah dengan kenangan yang ada
Tangga kedewasaan di depan matamu
Ayo naiki bersama, lambaikan tangan


0 komentar:

Post a Comment

JKT48 Fan Fict : Cinta Kadaluwarsa



Setiap pagi sebelum jam weker Veranda berbunyi, Adit sudah menelpon Veranda. Tut...Tut...Tut... bunyi getaran handphone Veranda di atas meja, dengan mata yang tampak berat. Veranda mencoba merengkuh hanphone itu.
“halo .”
“selamat pagi Veranda !”
“iya .”
“semangat ya! Untuk hari ini .”
“iya, ya sudah mau siap-siap dulu ya .” 
Veranda pun menutup pembicaraannya dengan Adit melalui telepon. Veranda terbangun dari tempat tidurnya, saat membuka mata dan melihat kearah jam wekernya. Veranda mulai agak kesal.
“kebiasaan banget sih !”
Jelas veranda kesal, jam wekernya saja belum berbunyi tetapi Adit sudah membangunkan dia dari tidurnya.
Mentari pagi mulai muncul dari ujung timur. Dengan mmenggunakan seragam putih abu-abu, Veranda berangkat ke sekolah. Sesampainya di sekolah, Adit yang telah sampai di sekolah terlebih dahulu, langsung menyapa Veranda.
“pagi Veranda !”
“pagi !”   
Setelah saling menyapa, mereka berdua masuk keruang kelas masing-masing. Istirahat tiba, saat Veranda sedang berkumpul dengan teman-temannya, Adit pun menghampiri Veranda.
“Veranda, kita ke kantin yuk !”
“Ayo, teman-teman aku duluan ya .”  
Mereka berdua berjalan menuju kantin.
Kringgg...Kringgg... bel pertanda pelajaran sudah berakhir, Veranda keluar dari ruang kelas bersama dengan teman-temannya. Begitu pula Adit, tetapi Adit berjalan ke arah tempat parkir untuk mengambil sepeda motor miliknya. Saat ingin keluar dari gerbang sekolah, Adit melihat Veranda yang tengah berjalan seorang diri. Lalu ia menghampirinya.
“Ve, kok kamu sendiri ?”
“teman-teman kamu kemana ?”
“mereka sudah pulang duluan .”
“mau aku antar ?”
Veranda pun terdiam, seperti sedang berpikir. Setelah beberapa berpikir, akhirnya Veranda menganggukkan kepalanya, menandakan Veranda menerima ajakan Adit yang ingin mengantarnya pulang.
Mungkin kalian berpikir Adit dan Veranda itu adalah sepasang kekasih, padahal mereka hanya teman dekat. Karena sering sekali bersama dan banyak orang yang bilang cinta itu bisa tumbuh karena sering bertemu, akhirnya Adit dan Veranda resmi berpacaran. Tetapi yang lebih parahnya, setelah mereka berdua pacaran, Adit semakin pagi menelpon Veranda.
“hallo sayang !”
“eh, kamu Dit .”
“nanti aku jemput kamu ya ?”
“iya .”
Yang semula agak kesal apabila ditelpon dan dibangunkan terlalu pagi, kini veranda justru senang bila Adit menelpon untuk membangunkannya di pagi hari. Sesuai dengan janjinya, pagi ini Adit menjemput ke rumah Veranda.
“hai Dit !”
“hai, ayo kita berangkat .”
Mereka berdua berangkat ke sekolah bersama, di perjalanan mereka saling melempar canda dan tawa. Sesampainya di sekolah, mereka bergandeng tangan berjalan menuju ruang kelas masing-masing.
“sampai ketemu nanti ya sayang !”
“iya Adit .”
Sepulang sekolah, Adit dan Veranda pulang bersama.
“Ve, kamu tau nggak ?”
“tau apa, Dit ?”
“aku akan selamanya mencintaimu !”
“ah masa ?”
“aku janji deh !”
“iya..iya.. aku percaya sama kamu Dit .” 
Sepanjang jalan Adit terus merayu Veranda, sehingga Veranda terlihat sedikit malu. Tak lama kemudian, mereka tiba di rumah Veranda.
“Dit, kamu mau masuk dulu ?”
“lain kali saja ya sayang .” 
Mereka saling melambaikan tangan, Adit bergegas kembali ke rumah. Setelah sampai di rumah, Adit merebahkan badannya dikamar lalu menghadap ke atas langit-langit kamarnya. Terlindas di pikirannya, bahwa dia ingin mengajak Veranda untuk jalan-jalan sepulang sekolah besok.
Keesokan hari sepulang sekolah, Adit teringat dengan apa yang telah dia pikirkannya di kamar kemarin.
“memang kenapa ?”
“aku mau ngajak kamu jalan-jalan .”
“yah maaf Dit, nggak bisa, hari ini aku mau kerja kelompok .”
“oh, ya sudah nggak apapa .”
“maaf ya Dit, gimana kalau besok saja, besok kan libur .”
Sesuai dengan apa yang telah mereka sepakati. Keesokan harinya, setelah melepon Veranda di pagi ini, Adit bergegas menjemput Veranda untuk mengajaknya jalan-jalan. Tok... Tok... Tok... Adit mengetuk pintu rumah Veranda. Tak lama, Veranda pun keluar. Adit melongo melihat Veranda yang tampil sangat cantik, bagaikan tuan putri dalam cerita negeri dongeng.
“kenapa Dit, ada yang salah ya ?”
“nggak nyesel !”
“nggak nyesel gimana, maksudnya ?”
“nggak nyesel aku pacaran sama kamu .”
“iih Adit, aku kirain kenapa ?”
“ya sudah, ayo kita berangkat !”
Mereka berdua jalan-jalan ke sebuah taman kota nan indah dan ditengah-tengahnya terdapat kolam ikan kecil. Adit mengajak Veranda ke kolam ikan itu, mereka berdua duduk di bangku yang terdapat di tepi kolam itu.
“Ve, kamu mau kasih makan ikan itu ?”
“pakai apa ?”
Adit mengeluarkan bungkusan kecil yang berisi makanan ikan, dari dalam tasnya.
“ini, kamu lempar deh, ke sana !”
Veranda melempar makanan ikan yang diberikan Adit ke tengah kolam itu, ikan pun saling berebut dan mengerumuni makanan yang dilempar oleh Veranda.
“haus ya ?”
“iya nih Dit .”
“tunggu sebentar ya Ve !”
“iya .”
Adit sejenak meninggalkan Veranda untuk membeli minuman.
“ini .”
“terima kasih ya Adit .”
“sama-sama sayang .” 
Matahari mulai naik, mendekati ujung rambut mereka. Veranda pun sudah terlihat lelah, lalu Adit mengajak Veranda kembali ke rumah. Di tengah perjalanan, Adit menghentikan laju sepeda motornya di depan sebuah toko boneka.
“kok, berhenti Dit .”
“ayo, kita masuk !”  
Adit merengkuh tangan Veranda, lalu mengajaknya masuk ke dalam toko itu.
“kamu suka yang mana ?”
“ini serius, Dit ?”
“serius Veranda !” 
Veranda mulai memilih boneka yang ia sukai. Setelah mencari hampir ke setiap bagian dari toko itu, akhirnya Veranda memilih boneka TEDY BEAR yang sedang memegang bentuk hati dengan bertuliskan I LOVE YOU pada dadanya. Sesampainya di rumah, Veranda menaruh boneka tersebut di atas meja kamarnya.
Hari demi hari dilalui Adit dan Veranda dengan penuh kasih sayang.
Tiga bulan telah berlalu, mulai ada permasalahan diantara mereka berdua. Masahlahnya cukup sepele, hanya karena Veranda tidak mengangkat telepon dari Adit, Adit pun marah. Begitu juga sebaliknya, apabila Adit tidak membalas sms dari Veranda, Veranda yang marah. Mereka berdua seperti saling mencari kesalahan. Sampai pada titik dimana mereka sudah tidak bisa untuk menahan ego dan amarah masing-masing.
“Dit, kayaknya kita nggak bisa sama-sama lagi deh !”
“maksud kamu ?”
“aku mau putus sama kamu !”
“ya sudah, kita putus !”    
Semenjak putus, mereka tidak pernah terlihat bersama-sama lagi, mereka juga sudah tidak saling berkomunikasi. Terlebih sekarang mereka melanjutkan kuliah di Universitas yang berbeda.
Sepulang dari kuliah, Veranda melihat seisi kamarnya sangat berantakan. Veranda yang masih lelah sepulang kuliah, terpaksa membereskan seisi kamarya. Veranda pun berkutik dengan debu di kamarnya, tiba-tiba, boneka TEDY BEAR pemberian Adit terjatuh dari atas meja. Veranda pun mengambil boneka itu lalu memeluknya.
“Adiittt... !” ucapnya lirih
Boneka TEDY BEAR itu membuat Veranda teringat kebali dengan Adit dan kesepianlah yang membuat Veranda harus membuka kenangannya sewaktu dulu bersama Adit.
Kring...Kring...Kring... suara jam weker membangunkan Veranda, tidak ada lagi getar handphone di atas meja saat Adit menelponnya. Seperti biasa, pagi ini Veranda berangkat ke kampus. Hari ini Veranda sangat sibuk dengan tugas-tugas kuliahnya. Terkadang disela-sela kesibukannya, Adit masih terlintas di pikiran Veranda.
Sepulang kuliah, Veranda mampir ke sebuah mini market yang tidak jauh dari gang rumahnya.
“panas-panas begini, es krim enak kali ya .” gumam Veranda
Veranda mencari es krim yang diinginkan lalu mengambilnya. Antrian kasir tampak ramai, Veranda pun ikut mengantri. Saat sedang menunggu antrian kasir, dari samping terlihat laki-laki mengenakan jas dengan rambutnya yang rapih, wajahnya sangat diingat oleh Veranda. Veranda menghampiri laki-laki tersebut, betapa terkejutnya Veranda, ternyata yang dilihatnya adalah Adit.
“Adit .”
Veranda hanya terdiam saat melihat gadis muda yang cantik berdiri di sebelah Adit. Sekejap wajah Veranda berubah menjadibadmood.
“hai Ve, apa kabar ?”
“baik .”
“kamu sendirian ?”
“enggaklah !”
Dengan cepat Veranda membantah, lalu melihat ke luar seolah-olah ada yang menunggu.
“Adyth, ih... ngapain sih jalan-jalan sama pacar disini?” ucap Veranda dalam
 hati      
Setibanya di rumah, Veranda yang baru saja bertemu dengan Adit saat antri di mini market, teringat dengan boneka TEDY BEAR pemberian dari Adit. Dengan cepat Veranda berjalan menuju kamarnya. Saat melihat boneka itu di atas meja, Veranda lalu memeluknya.
“hah... harusnya waktu itu lebih berpikir panjang ya .” gumam Veranda
Hari-hari berikutnya, bila Veranda teringat dengan Adit, boneka itu selalu dipeluknya.


Maker: Muhammad Imam Setianto(@imamidoll)








0 komentar:

Post a Comment

Lirik Lagu JKT48 - Boku wa Ganbaru


Sejak kita bertemu
Aku jadi berfikir
Hal baik apa yang ada
Pada diriku ini

Apakah kecerdasan
Apakah olahraga
Apakah penampilan
Ataukah orang yang menarik


Dibandingkan orang lainnya
Adakah yang bisa kubanggakan
Apakah diriku layak tuk mencintaimu
Ku Tanya pada diri sendiri

Reff:
Ku kan terus berjuang
Ku tidak akan pernah menyerah
Gunung yang amat tinggi sekalipun
Pasti akan bisa ku daku

Jika ku mengingatmu
Semua dapat kulakukan
Walaupun ku tidak berbakat
Sampai mimpiku terkabul
Do my best !


Apa yang akan terjadi
Jika mencintaimu
Diriku ini terus
Memikirkan hal itu

Kerasnya pertengkaran
Selera pakaiannya
Music yang disukai
Atau film yang disukai


Walau hanya pria biasa
Yang tak berguna sama sekali
Apakah kau bisa mengalahkan semua
Saingan dalam mencintaimu

Reff:
Ku kan terus berjuang
Tak peduli apapun hasilnya
Kesulitan dalam kehidupan
Pasti akan ku pecahkan

Jika dirimu
Seluruh tenaga kan ku kerahkan
Walau ku tidak percaya diri
Cinta berada disisiku
Do my best !

Reff:
Ku kan terus berjuang
Ku tidak akan pernah menyerah
Gunung yang amat tinggi sekalipun
Pasti akan bisa ku daku

Jika ku mengingatmu
Semua dapat kulakukan
Walaupun ku tidak berbakat
Sampai mimpiku terkabul
Do my best !

Oh, do my best !!

0 komentar:

Post a Comment

Lirik Lagu JKT48 - Gingham Check


Walaupun aku sangat menyukai dirimu
Ku s’lalu menyembunyikannya
Kau yang berjalan mendorong sepeda
Tertawa lepas dengan polosnya


Sampai ketempat kerja
Di jalan tepi pantai
Sang matahari menggoda

Reff:
Gi’ing gha’am Che’eck
Baju lengan pendek
Yang dirimu pakai
Tampak sangat keren
Rasa sayang dan kepedihan
Hati ini berpola kotak-kotak

Gi’ing gha’am Che’eck
Pola dari cinta
Blue white blue
Mana yang kupilih ?
Apakah ku ungkapkan saja
Perasaan bimbang ini
Gingham Check


Laut di depan mata dengan warna birunya
Menceritakan segalanya
Satu kata sangat sederhana
Namun tidak dapat aku ucapkan


Karna aku penakut
Hubungan ini saja
Akupun sudah bahagia

Reff:
Gi’ing gha’am Che’ck
musim pun berganti
Mulai dari kapan cardigan dipakai
Meski pun bukan berarti bisa
Dijalani ini sampai kapanpun

Gi’ing gha’am Che’ck
Batas waktu cinta
Yes no yes
Lewat pun tak apa
Karena kau teramat penting
Sampai tahun depan pun
Gingham Check


Lautan pun berkilauan
Memantulkan cahaya
Perasaanku yang bercampur ini
Sinar dan bayangan

Reff:
Gi’ing gha’am Che’eck
Baju lengan pendek
Yang dirimu pakai
Tampak sangat keren
Rasa sayang dan kepedihan
Hati ini berpola kotak-kotak

Gi’ing gha’am Che’eck
Pola dari cinta
Blue white blue
Mana yang kupilih ?
Apakah ku ungkapkan saja
Perasaan bimbang ini
Gingham Check

0 komentar:

Post a Comment

10 Istilah 48 Family


Ini adalah isitilah 48 Family:

1. WOTA adalah Penggemar berat subkutur seperti Manga, Anime, Game
2. WOTAGEI adalah Sorakan atau Gerakan Khas Fans Idol Group saat 
    menonton pertunjukan idolanya
3. OSHIMEN adalah Terdiri dari 2 kata, "OSHI" & "MEN". OSHI = Support 
    & Men = Menba (dalam arti Inggris)
4. KAMI7: Diciptakan oleh Fans karena ada beberapa member yang tak 
    tergoyahkan popularitas member tersebut selama berada di AKB48, 
    7 member tersebut adalah: "Atsuko Maeda, Oshima Yuko, Shinoda Mariko,
    Omomi Itano, Watanabe Mayu, Kojima Haruna, Takahashi Minami
5. JIKOSHOUKAI adalah Self Introduction dari masing-masing member
6. GOLDEN RULES adalah peraturan yang wajib dipatuhi oleh member
7. RENAI KONSHI RULES adalah rules yang paling KERAS, berfoto dengan
    PRIA apapun statusnya, dapat membuat karir member terhenti
8. SENBATSU adalah "Member Pilihan". Sebantsu dibagi menjadi dua, yaitu: 
    "SENBATSU SOUSENKYO & JANKEN SENBATSU"
9. UNDERGIRLS adalah member yang berada di deretan/rank terbawah 
    (20 s/d -)
10. STAGE SONG adalah lagu yang terdapat di stage masing-masing team. 
      Dibagi menjadi dua yaitu "Unit Song & Unit Shuffle"

0 komentar:

Post a Comment

Ungkapan Dari Member JKT48

Ini adalah beberapa Pict Surat "Ungkapan Dari Member" untuk kalian!

JKT48 Team J

1. Beby Chaesara Anadila

2. Dena Siti Rohyati


3.Rezky Wiranti Dhike


4. Ghaida Farisya

5. Jessica Vania Widjaja


6. Devi Kinal Putri


7. Jennifer Rachel Natasya


8. Rica Leyona



JKT48 Team K

1. Rona Anggreani


2. Cindy Yuvia
 
3. Lidya Maulida Djuhandar


4. Shinta Naomi


5. Novinta Dhini


6. Ratu Vieny Fitrilya



 JKT48 Team Trainee

1. Milenia Christien Glory Goenawan


2.Elaine Hartanto



3. Maria Genoveva Natalia Desy Purnamasari Gunawan



4. Ni Made Ayu Vania Aurellia


5. Shani Indira Natio



6. Shania Gracia

7. Fransisca Saraswati Puspa Dewi
 

8. Andela Yuwono
 

HEHEHE MAAF YAA TIDAK LENGKAP :)) Terima Kasih~

1 komentar:

Post a Comment

JKT48 Fan Fict : Kado Terindah Dalam Hidupku




Kado Terindah Dalam Hidupku
Satu persatu pelanggan memasuki cafe di mana aku biasa santai bersama temanku. Sesekali kami menghibur pelanggan jika kami dapat tawaran dari manajer cafe itu. Cafe tersebut memang selalu ramai dikunjungi oleh pengunjung. Ketika itu kami ditawari untuk menghibur para pelanggan yang ada di cafe itu, kami terima tawaran tersebut. Saat sedang menghibur pengunjung, tiba-tiba masuk seorang gadis yang membuat padanganku tidak bisa terlepas darinya. Harus kuakui sosoknya memang sangat menarik perhatianku. Selesai menghibur pengunjung teman-temanku langsung pulang ke rumah, tapi tidak denganku. Aku mencoba untuk berkenalan dengan perempuan itu.
“hai, boleh duduk di sini?” mencoba menyapa
“hai.. iya gapapa duduk aja.. kebetulan juga aku lagi sendiri” jawabnya dengan ramah
“wah makasih ya, kamu baru ke sini ya? aku jarang ngeliat kamu di sini?” tanyaku
“iya tadi kebetulan aku ada urusan sama temen di sekitar sini lalu aku mampir ke sini sambil nunggu dijemput” coba menjelaskan
“ohh begitu.. oh iya kenalin nama aku Alif Faiz, kamu bisa panggil aku Alif.” aku memperkenalkan diri
“nama aku Veranda.. kamu bisa panggil aku Ve” jawabnya
“oh iya aku pulang dulu ya aku sudah dijemput ternyata...” ucapnya sambil meninggalkanku
“sampai ketemu lain waktu ya... Ve” ucapku
Ve hanya memberikan senyum manisnya kepadaku dan mengedipkan salah satu matanya yang indah itu. Aku selama ini belum pernah merasakan nyaman yang seperti ini ketika berbicara dengan perempuan. Rasa nyaman ini beda dengan yang lain, entah mengapa...
*
Seperti biasa aku nongkrong di cafe tersebut, sesekali aku memikirkan sosok Ve. Entah kenapa sosok Ve terkadang melintas di fikiranku. Aku berharap bisa bertemu lagi dengannya di sini, ingin berbicara lebih banyak dengannya. Berhari-hari aku nongkrong di cafe tersebut menanti kedatangannya. Tiba-tiba seseorang menepuk pundakku dari belakang.
“hai Alif, ketemu lagi kita akhirnya hehehe..” Ve mengejutkanku
“eh hai juga Ve, kangen aku akan keindahan kamu heheh” coba menggombali
“dasar kamu aku baru datang saja sudah digombali” jawabnya
“hehehe gapapa dong sesekali..” jawabku
“lif, besok kamu ada waktu kosong gak?” tanya Ve
“hmmm ada... kenapa ve?” tanyaku kepo
“kamu bisa nemenin aku nyari buku gak besok untuk kepentingan kuliahku...” jawabnya dgn lembut
“ohh bisa bisaa... anything for you hahaha” jawabku sambil menggombali Ve
“ihh dasar kamu lif...” jawab Ve agak malu
“udah malem nih ve, kamu pulang sama siapa?” tanyaku
“aku gatau mau pulang sama siapa, yang biasa jemput aku juga lagi ada urusan.” jawabnya
“ohh yaudah kamu bareng aku aja ya.. aku gatega kalo ngeliat perempuan secantik kamu pulang sendiri malam-malam” ajakku
“bener nih? aku takut ngerepotin...” Ve bertanya ragu
“iya gapapa santai aja Ve, aku gapernah merasa direpotin sama kamu hehehe” jawabku
“yaudah ayuk kita pulang nanti kemaleman kamu sampe rumahnya.” ajakku kepada Ve
Akupun mengantar Ve pulang ke rumahnya, di perjalanan kami bercerita terkadang sesekali kami bercanda hal-hal kecil. Langit hitam mulai berubah menjadi gelap di hias oleh titik garis yang terbentuk dari bintang bintang. Sesekali aku menatap ke belakang, Ve tersenyum kecil kepadaku.
“indahnya senyuman Ve itu...” batinku berkata
“pegangan yang erat Ve, aku gaspol nih..” candaku
“ihh jangan ngebut dong aku takut kenapa napa...” jawabnya melas
“hehehe iyaa aku cuman bercanda kok.. pegangan ya” jawabku
Setelah perjalanan kurang lebih selama 48 menit, akhirnya sampailah di depan rumah Ve.
“besok aku jemput di mana Ve?” tanyaku
“besok kita ketemuan di cafe aja ya lif sekitar jam 10” jawab Ve
“oke deh, oh iya Ve aku boleh bagi nomor HP kamu?” pintaku
”bolehh, ini ya nomor aku” jawab Ve
“makasih ya.. sampai ketemu besok ya, dadahh” jawabku
“tunggu lif!!” teriak Ve
“kenapa ve?” aku bertanya kebingungan
“gapapa... kamu hati-hati di jalan ya ini kan udah malem, terus juga jangan ngebut ngebut naik motornya. Kalo ngebut awas lho!” jawab Ve
“iya ve tenang aja kok aku gabakal ngebut, paling cuman gaspol hehehe” candaku
“iihh awas ya kamuu” jawab Ve
*
Sampai di rumah aku segera masuk ke dalam kamar kesayanganku di mana aku beristirahat. Aku langsung mandi dan berbaring di kasurku sambil membayangkan sosok Ve yang sangat cantik itu. Lalu aku teringat tadi Ve memberikan nomornya kepadaku, aku coba hubungi dia saja.
“halooo bisa bicara dengan ve?” tanyaku
“iyaa saya sendiri, maaf ini siapa ya?” Ve bertanya
“ini aku, alif hehehe kaget yaa?”
“eh alif, udah sampe rumah? gangebut kan tadi?” Ve bertanya cemas
“enggak kok ve, kamu perhatian banget ve..” tanyaku
“wajar kali kalo sesama manusia itu perhatian lif hehehe” jawab Ve dengan lembut
“kamu belom ngantuk, Ve?” tanyaku
“ini udah ngantuk sih sebenernya hehe... kenapa emang?” tanya Ve bali
“gapapa aku cuman nanya doang, yaudah kamu tidur aja ve. besok kan mau beli buku nanti kesiangan heheh” jawabku
“iyaa lif aku tidur dulu ya, kamu tidur jangan kemaleman hehehe... goodnight”
“goodnight too ve” jawabku dengan ramah
Saat percakapan malam itu berakhir aku belom bisa tidur sampai larut malam, entah mengapa sosok Ve selalu membayang di kepalaku hingga aku selalu memikirkannya dan membuatku susah tertidur. Mungkinkah ini yang dinamakan jatuh cinta?
*
Langit malampun berubah menjadi langit pagi yang cerah dihiasi oleh awan putih yang indah. Akupun bersiap menuju cafe untuk mengantar Ve membeli buku keperluan kuliahnya. Sekitar jam 9.48 aku sudah sampai di cafe itu, tapi belom kulihat sosok Ve. Sembari menunggu Ve aku memesan minum.
“holaa lif kamu udah lama nunggu di sini? maaf ya aku datengnya telat hehehe” sapa Ve
“eh ve, iya gapapa kok aku juga baru sampai di sini” jawabku ramah
“kalo minumnya udah abis kita langsung jalan aja ya.” kata Ve
“yaudah langsung jalan aja yuk, biar kamu puas nyari bukunya di sana.” ajakku pada Ve
Lalu aku langsung berangkat ke toko buku yang ingin dituju oleh Ve. Di perjalanan, seperti biasa aku dan Ve berbincang sambil bercanda. Ya memang ku akui walau Ve sedikit pendiam, tapi bercanda dengannya tidak pernah membuatku bosan.
“udah sampe nih ve kita” kataku
“iyaa lif, ayo kita langsung cari bukunya biar kalo udh dapet kita pergi ke suatu tempat” kata Ve
“kita mau kemana emang ve abis dari sini?” tanyaku penasaran
“adadeh rahasia ntar kamu juga tau heheh” canda Ve
“wah mau diajak kemana nih gue sama ve?” batinku bertanya
“hoi liff! ayo kita masukk.. kamu malah bengong” kaget Ve
“ehh... i... iyaa ayoo” jawabku kaget
Selama di toko buku itu aku menemani Ve mencari buku yang dicarinya. Selama itu aku memerhatikan Ve sambil mencari buku, sesekali ia membaca buku yang sudah tidak disegel. Cantik dan anggun sekali Ve.
“I WANT YOUU.. I NEED YOUU... I LOVEE YOUU..” hatiku bernyanyi
Setelah sekian lama mencari buku yang dicari oleh Ve, akhirnya ketemu dan Ve bergegas mengajak ku ke suatu tempat.
“ayoo liff kita berangkat ke tempat yang berikutnya” ajak Ve
“tapi mau kemana? aku kan gatau tempatnya..” tanyaku
“udah ayoo nanti aku kasih tau jalannya..” jawab Ve
“okedeh pegangan ya, Ve” kataku
*
Setelah sampai di tempat tersebut, aku takjub betapa indah dan sejuk tempat tersebut. Ternyata Ve pintar sekali, tau saja tempat yang bagus.
“di sinilah lif biasanya kalo aku sedang bosen, aku berkunjung ke tempat ini” kata Ve
“cantik banget ya ve tempat ini, sama kayak orang yang bawa aku ke sini” kataku
“iihh gombal deh...”
Di tempat itu aku dan Ve bersepeda, main layangan, dan banyak permainan yang kami lakukan di sana. Setelah bermain kami bersantai di hamparan rumput yang hijau sambil menunggu matahari senja
“apakah kau melihat matahari senja, ve?” tanyaku
“iyaa liff, indah banget ya...” jawabnya
“yang ngomong lebih indah lagii hahaha” gombalku
“gombal mulu deh kamuu hehehe” kata Ve sambil ketawa kecil
“ayo kita pulang lif, udah mau gelap nihh” ajak Ve
“ayo Ve, lain kali kita ke sini lagi yaa...” kataku
“iyaa pasti kok lif..” kata Ve
Akhirnya aku sampai di rumah Ve setelah bermain dan mengantarnya mencari buku.
“makasih ya lif untuk hari ini.” kata Ve
“iyaa ve sama sama” kataku
“yaudah kamu pulangnya hati-hati ya. Jangan ngebut hehehe” kata Ve
“iyaa tenang aja.. dahh” kataku
Akupun sampai di rumah, aku langsung mandi dan menuju kasur untuk beristirahat setelah jalan bareng Ve seharian.
Keesokannya aku seperti biasa nongkrong di cafe. Aku nelfon Ve untuk mengajaknya ke tempat kemarin lagi. Tapi tidak ada jawaban sama sekali. Akupun berniat menuju rumah Ve.
“selamat siangg” sapaku
“siang mas, mau nyari siapa ya?” tanya ibu Ve
“Ve nya ada bu?” tanyaku
“kalo boleh tau masnya ini siapa ya?” tanya ibu Ve
“ oh saya Alif bu, saya temennya Ve” jawabku
“ohh Alif, tadi sebelum berangkat tadi dia memberi titipan untuk nak Alif” katanya
“ohh makasih ya bu.” kataku
Aku tidak langsung membuka titipan dari Ve, karena di situ tertulis harus dibaca di tempat kemarin. Yasudah akupun bergegas menuju ke tempat kemarin. Aku penasaran apa yang dititipkan Ve kepadaku dan mengapa ia memberi aku titipan ini. Tanpa pikir panjang aku segera membuka titipan itu. Dan ternyata berisi dompetku, sebuah surat dan buku.
Haloo Alif ^ ^
Selamat Ulang Tahun ya lif, semoga kamu sehat terus di sana hehehe maaf aku belom bisa memberimu apa-apa. Maaf ya aku hanya bisa menitipkan surat ini dan dompetmu yang tertinggal kemarin. Pagi pagi sekali aku sudah berangkat ke Jerman untuk meneruskan kuliahku di sana selama 3 tahun. Maaf sebelumnya aku tidak memberi tahumu. Kamu mau kan menunggu aku selama 3 tahun? walau kita berjauhan aku akan selalu ada di hati kamu kok dan juga aku memberimu buku kesayanganku, jadi kalau kamu kangen denganku kamu bisa membacanya... Sampai ketemu 3 tahun lagi di tempat ini ya lif.
Begitulah surat yang dititipkan Ve kepadaku, aku sangat sedih membacanya. Padahal hari ini aku igin mengungkapkan perasaanku padanya dan akupun harus menunggu 3 tahun untuk mengunkapkannya
THE END

1 komentar:

Post a Comment