Kado Terindah Dalam Hidupku
Satu persatu pelanggan memasuki cafe di mana aku biasa
santai bersama temanku. Sesekali kami menghibur pelanggan jika kami dapat
tawaran dari manajer cafe itu. Cafe tersebut memang selalu ramai dikunjungi
oleh pengunjung. Ketika itu kami ditawari untuk menghibur para pelanggan yang
ada di cafe itu, kami terima tawaran tersebut. Saat sedang menghibur
pengunjung, tiba-tiba masuk seorang gadis yang membuat padanganku tidak bisa terlepas
darinya. Harus kuakui sosoknya memang sangat menarik perhatianku. Selesai
menghibur pengunjung teman-temanku langsung pulang ke rumah, tapi tidak
denganku. Aku mencoba untuk berkenalan dengan perempuan itu.
“hai, boleh duduk di sini?” mencoba menyapa
“hai.. iya gapapa duduk aja.. kebetulan juga aku
lagi sendiri” jawabnya dengan ramah
“wah makasih ya, kamu baru ke sini ya? aku jarang
ngeliat kamu di sini?” tanyaku
“iya tadi kebetulan aku ada urusan sama temen di
sekitar sini lalu aku mampir ke sini sambil nunggu dijemput” coba menjelaskan
“ohh begitu.. oh iya kenalin nama aku Alif Faiz,
kamu bisa panggil aku Alif.” aku memperkenalkan diri
“nama aku Veranda.. kamu bisa panggil aku Ve”
jawabnya
“oh iya aku pulang dulu ya aku sudah dijemput
ternyata...” ucapnya sambil meninggalkanku
“sampai ketemu lain waktu ya... Ve” ucapku
Ve hanya memberikan senyum manisnya kepadaku dan
mengedipkan salah satu matanya yang indah itu. Aku selama ini belum pernah
merasakan nyaman yang seperti ini ketika berbicara dengan perempuan. Rasa
nyaman ini beda dengan yang lain, entah mengapa...
*
Seperti biasa aku nongkrong di cafe tersebut,
sesekali aku memikirkan sosok Ve. Entah kenapa sosok Ve terkadang melintas di
fikiranku. Aku berharap bisa bertemu lagi dengannya di sini, ingin berbicara
lebih banyak dengannya. Berhari-hari aku nongkrong di cafe tersebut menanti
kedatangannya. Tiba-tiba seseorang menepuk pundakku dari belakang.
“hai Alif, ketemu lagi kita akhirnya hehehe..” Ve
mengejutkanku
“eh hai juga Ve, kangen aku akan keindahan kamu
heheh” coba menggombali
“dasar kamu aku baru datang saja sudah digombali”
jawabnya
“hehehe gapapa dong sesekali..” jawabku
“lif, besok kamu ada waktu kosong gak?” tanya Ve
“hmmm ada... kenapa ve?” tanyaku kepo
“kamu bisa nemenin aku nyari buku gak besok untuk
kepentingan kuliahku...” jawabnya dgn lembut
“ohh bisa bisaa... anything for you hahaha” jawabku
sambil menggombali Ve
“ihh dasar kamu lif...” jawab Ve agak malu
“udah malem nih ve, kamu pulang sama siapa?” tanyaku
“aku gatau mau pulang sama siapa, yang biasa jemput
aku juga lagi ada urusan.” jawabnya
“ohh yaudah kamu bareng aku aja ya.. aku gatega kalo
ngeliat perempuan secantik kamu pulang sendiri malam-malam” ajakku
“bener nih? aku takut ngerepotin...” Ve bertanya
ragu
“iya gapapa santai aja Ve, aku gapernah merasa
direpotin sama kamu hehehe” jawabku
“yaudah ayuk kita pulang nanti kemaleman kamu sampe
rumahnya.” ajakku kepada Ve
Akupun mengantar Ve pulang ke rumahnya, di
perjalanan kami bercerita terkadang sesekali kami bercanda hal-hal kecil. Langit hitam mulai berubah menjadi gelap di hias oleh
titik garis yang terbentuk dari bintang bintang. Sesekali aku
menatap ke belakang, Ve tersenyum kecil kepadaku.
“indahnya senyuman Ve itu...” batinku berkata
“pegangan yang erat Ve, aku gaspol nih..” candaku
“ihh jangan ngebut dong aku takut kenapa napa...” jawabnya melas
“hehehe iyaa aku cuman bercanda kok.. pegangan ya” jawabku
Setelah perjalanan kurang lebih selama 48 menit, akhirnya sampailah di
depan rumah Ve.
“besok aku jemput di mana Ve?” tanyaku
“besok kita ketemuan di cafe aja ya lif sekitar jam 10” jawab Ve
“oke deh, oh iya Ve aku boleh bagi nomor HP kamu?” pintaku
”bolehh, ini ya nomor aku” jawab Ve
“makasih ya.. sampai ketemu besok ya, dadahh” jawabku
“tunggu lif!!” teriak Ve
“kenapa ve?” aku bertanya kebingungan
“gapapa... kamu hati-hati di jalan ya ini kan udah malem, terus juga jangan
ngebut ngebut naik motornya. Kalo ngebut awas lho!” jawab Ve
“iya ve tenang aja kok aku gabakal ngebut, paling cuman gaspol hehehe”
candaku
“iihh awas ya kamuu” jawab Ve
*
Sampai di rumah aku segera masuk ke dalam kamar kesayanganku di mana aku
beristirahat. Aku langsung mandi dan berbaring di kasurku sambil membayangkan
sosok Ve yang sangat cantik itu. Lalu aku teringat tadi Ve memberikan nomornya
kepadaku, aku coba hubungi dia saja.
“halooo bisa bicara dengan ve?” tanyaku
“iyaa saya sendiri, maaf ini siapa ya?” Ve bertanya
“ini aku, alif hehehe kaget yaa?”
“eh alif, udah sampe rumah? gangebut kan tadi?” Ve bertanya cemas
“enggak kok ve, kamu perhatian banget ve..” tanyaku
“wajar kali kalo sesama manusia itu perhatian lif hehehe” jawab Ve dengan
lembut
“kamu belom ngantuk, Ve?” tanyaku
“ini udah ngantuk sih sebenernya hehe... kenapa emang?” tanya Ve bali
“gapapa aku cuman nanya doang, yaudah kamu tidur aja ve. besok kan mau beli
buku nanti kesiangan heheh” jawabku
“iyaa lif aku tidur dulu ya, kamu tidur jangan kemaleman hehehe...
goodnight”
“goodnight too ve” jawabku dengan ramah
Saat percakapan malam itu berakhir aku belom bisa tidur sampai larut malam,
entah mengapa sosok Ve selalu membayang di kepalaku hingga aku selalu
memikirkannya dan membuatku susah tertidur. Mungkinkah
ini yang dinamakan jatuh cinta?
*
Langit malampun berubah menjadi langit pagi yang cerah dihiasi oleh awan
putih yang indah. Akupun bersiap menuju cafe untuk mengantar Ve membeli buku
keperluan kuliahnya. Sekitar jam 9.48 aku sudah sampai di cafe itu, tapi belom
kulihat sosok Ve. Sembari menunggu Ve aku memesan minum.
“holaa lif kamu udah lama nunggu di sini? maaf ya aku datengnya telat
hehehe” sapa Ve
“eh ve, iya gapapa kok aku juga baru sampai di sini” jawabku ramah
“kalo minumnya udah abis kita langsung jalan aja ya.” kata Ve
“yaudah langsung jalan aja yuk, biar kamu puas nyari bukunya di sana.”
ajakku pada Ve
Lalu aku langsung berangkat ke toko buku yang ingin dituju oleh Ve. Di
perjalanan, seperti biasa aku dan Ve berbincang sambil bercanda. Ya memang ku
akui walau Ve sedikit pendiam, tapi bercanda dengannya tidak pernah membuatku
bosan.
“udah sampe nih ve kita” kataku
“iyaa lif, ayo kita langsung cari bukunya biar kalo udh dapet kita pergi ke
suatu tempat” kata Ve
“kita mau kemana emang ve abis dari sini?” tanyaku penasaran
“adadeh rahasia ntar kamu juga tau heheh” canda Ve
“wah mau diajak kemana nih gue sama ve?” batinku bertanya
“hoi liff! ayo kita masukk.. kamu malah bengong” kaget Ve
“ehh... i... iyaa ayoo” jawabku kaget
Selama di toko buku itu aku menemani Ve mencari buku yang dicarinya. Selama
itu aku memerhatikan Ve sambil mencari buku, sesekali ia membaca buku yang
sudah tidak disegel. Cantik dan anggun sekali Ve.
“I WANT YOUU.. I NEED YOUU... I LOVEE YOUU..” hatiku bernyanyi
Setelah sekian lama mencari buku yang dicari oleh Ve, akhirnya ketemu dan
Ve bergegas mengajak ku ke suatu tempat.
“ayoo liff kita berangkat ke tempat yang berikutnya” ajak Ve
“tapi mau kemana? aku kan gatau tempatnya..” tanyaku
“udah ayoo nanti aku kasih tau jalannya..” jawab Ve
“okedeh pegangan ya, Ve” kataku
*
Setelah sampai di tempat tersebut, aku takjub betapa indah dan sejuk tempat
tersebut. Ternyata Ve pintar sekali, tau saja tempat yang bagus.
“di sinilah lif biasanya kalo aku sedang bosen, aku berkunjung ke tempat
ini” kata Ve
“cantik banget ya ve tempat ini, sama kayak orang yang bawa aku ke sini”
kataku
“iihh gombal deh...”
Di tempat itu aku dan Ve bersepeda, main layangan, dan banyak permainan
yang kami lakukan di sana. Setelah bermain kami bersantai di hamparan rumput
yang hijau sambil menunggu matahari senja
“apakah kau melihat matahari senja, ve?” tanyaku
“iyaa liff, indah banget ya...” jawabnya
“yang ngomong lebih indah lagii hahaha” gombalku
“gombal mulu deh kamuu hehehe” kata Ve sambil ketawa kecil
“ayo kita pulang lif, udah mau gelap nihh” ajak Ve
“ayo Ve, lain kali kita ke sini lagi yaa...” kataku
“iyaa pasti kok lif..” kata Ve
Akhirnya aku sampai di rumah Ve setelah bermain dan mengantarnya mencari
buku.
“makasih ya lif untuk hari ini.” kata Ve
“iyaa ve sama sama” kataku
“yaudah kamu pulangnya hati-hati ya. Jangan
ngebut hehehe” kata Ve
“iyaa tenang aja.. dahh” kataku
Akupun sampai di rumah, aku langsung mandi
dan menuju kasur untuk beristirahat setelah jalan bareng Ve seharian.
Keesokannya aku seperti biasa nongkrong di
cafe. Aku nelfon Ve untuk mengajaknya ke tempat kemarin lagi. Tapi tidak ada
jawaban sama sekali. Akupun berniat menuju rumah Ve.
“selamat siangg” sapaku
“siang mas, mau nyari siapa ya?” tanya ibu
Ve
“Ve nya ada bu?” tanyaku
“kalo boleh tau masnya ini siapa ya?”
tanya ibu Ve
“ oh saya Alif bu, saya temennya Ve”
jawabku
“ohh Alif, tadi sebelum berangkat tadi dia
memberi titipan untuk nak Alif” katanya
“ohh makasih ya bu.” kataku
Aku tidak langsung membuka titipan dari
Ve, karena di situ tertulis harus dibaca di tempat kemarin. Yasudah akupun bergegas
menuju ke tempat kemarin. Aku penasaran apa yang dititipkan Ve kepadaku dan
mengapa ia memberi aku titipan ini. Tanpa pikir panjang aku segera membuka
titipan itu. Dan ternyata berisi dompetku, sebuah surat dan buku.
Haloo Alif ^ ^
Selamat Ulang Tahun ya lif, semoga kamu
sehat terus di sana hehehe maaf aku belom bisa memberimu apa-apa. Maaf ya aku
hanya bisa menitipkan surat ini dan dompetmu yang tertinggal kemarin. Pagi pagi
sekali aku sudah berangkat ke Jerman untuk meneruskan kuliahku di sana selama 3
tahun. Maaf sebelumnya aku tidak memberi tahumu. Kamu mau kan menunggu aku
selama 3 tahun? walau kita berjauhan aku akan selalu ada di hati kamu kok dan
juga aku memberimu buku kesayanganku, jadi kalau kamu kangen denganku kamu bisa
membacanya... Sampai ketemu 3 tahun lagi di tempat ini ya lif.
Begitulah surat yang dititipkan Ve
kepadaku, aku sangat sedih membacanya. Padahal hari ini aku igin mengungkapkan
perasaanku padanya dan akupun harus menunggu 3 tahun untuk mengunkapkannya
THE END
0 komentar:
Post a Comment